Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Semarang – Era pandemi covid-19, banyak elemen-elemen usaha yang mengalami penurunan. Banyak negara di dunia telah mengalami resisi, seperti Korea Selatan dan Singapura. Di Indonesia, kekuatan ekonomi ditopang dari konsumsi domestik (kebutuhan rumah tangga). Berbagai perusahaan gulung tikar hampir di seluruh dunia. Indonesia pun tak terkecuali, perusahaan pemodalan asing (PMA) beberapa mulai pengurangan karyawan dan ada pula yang sudah stop operasional, kata Achmad Faiz Falachi assiten manager Intern Audit di PT Phapros, Tbk Semarang.

Menambahkan, guna menopang perekonomian sektor usaha harus mampu bertahan di era pandemi tak terkecuali UMKM. Konsumsi domestik perlu dipertahankan, pemerintah wajib memberikan stimulus ekonomi di pertengahan tahun 2020.

“salah satu peran pemerintah perlu membebaskan fiskal bagi pengusaha. Pengusaha atau perusahaan pun wajib melaporkan laporan keuangan yang riil.”, kata Achmad Faiz Falachi sebagai narasumber kuliah umum di mata kuliah Auditing II.

Lebih lanjut, Achmad Faiz Falachi, menjelaskan generasi milenial khususnya dari prodi akuntansi, diharap memiliki kompetensi profesional yang relevan. Perdalam bidang ilmu dan skill, seperti membuat laporan keuangan, menganalisa laporan keuangan, dan mereview (audit) laporan keuangan.

Banyak alternatif pilihan kompetensi yang dapat dipilih oleh mahasiswa prodi akuntansi. Misalkan; dalam bidang pasar modal sejak semester 5 mahasiswa dapat mengikuti ujian kompetensi Registered Securities Analyst (RSA), bidang akuntansi manajemen, pada saat tugas akhir atau skripsi, mahasiswa dapat mendaftarkan diri di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) guna mengikuti CMA, dan di bidang auditing, lulusan D3 Akuntansi dapat mengikuti ujian kompetensi CPA Exim serta masih banyak lainnya.

“Generasi milineal khususnya prodi akuntansi, ke depan terbuka lebar untuk menekuni profesi auditor (akuntan publik). Ketersediaan akuntan masih 14% dari total kebutuhan ideal sekitar 200.000 orang akuntan di Indonesia”, lanjut pria yang akrab disapa Bang Fay ini.

Matakuliah Auditing II yang membahas tentan “Potensi dan Tantangan Akuntan Di Masa Depan” ini menghadirkan narasumber Achmad Faiz Falachi. Beliau tercatat sebagai Asisten Manager Intern Audit (SPI) termuda di BUMN. Sebelum berkarier di BUMN, yang bersangkutan pengalaman di Kantor Akuntan Publik (KAP) Kumalahadi, Sugeng Pamudji, & Rekan selama 2 (dua) tahun dan lulusan Program Profesi Akuntan (PPAk) Universitas Diponegoro. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa magister akuntansi di Universitas Diponegoro.

Dalam kesempatan ini, Moch Didik Ardiyanto, mengatakan bahwa lulusan prodi akuntansi khususnya D3 sekolah vokasi harus memiliki kompetensi mumpuni guna menghadapi dunia kerja nantinya. Untuk itu, pihaknya selaku kaprodi berkolaborasi dengan para praktisi akuntan memberikan wawasan dan pemahaman mahasiswa melalui kuliah umum.

Auditor misal, perlu mendapat perhatian dari mahasiswa, karena sangat jarang yang bercita-cita menjadi auditor bahkan akuntan publik (AP) mengingat perjalanan yang panjang untuk mencapai itu. Stimulus guna memberi dorongan pada mahasiswa salah satunya kuliah langsung dengan menghadirkan praktisi melalu matakuliah auditing II ini.

“Dilihat dari dosen akuntansi, beberapa diantaranya kompeten sebagai akuntan publik (AP) dan memiliki KAP. Hal ini memunculkan harapan agar kelak tumbuh akuntan publik dari alumni prodi D3 Akuntansi PSDKU Pekalongan”, jelas Moch Didik Ardiyanto selaku kaprodi D3 Akuntansi PSDKU Pekalongan

Jika mahasisw memiliki semangat, visi-misi kuat dalam hidupnya maka bukan tak mungkin muncul calon akuntan-akuntan publik dari prodi D3 Akuntansi PSDKU Pekalongan ini.

“Adanya kuliah umum ini, yang mana berinteraksi langsung dengan auditor intern perusahaan BUMN memberi wawasan tersendiri bagi kami mahasiswa”, jelas Ilzam Ahda mahasiswa D3 Akuntansi PSDKU Pekalongan.

Ilzam Ahda menambahkan, perlunya wawasan luas, semangat tinggi dan langkah riil (belajar dan kompetensi) dalam menggapai mimpi (cita-cita) menjadi akuntan. Ditunjang dengan latihan (jam terbang) dalam membuat laporan keuangan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa akuntansi. (ip)

id_IDID