Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro kembali menyelenggarakan pelatihan/klinik manuskrip dan submit publikasi internasional angkatan ke-52 yang diselenggarakan pada 7 – 9 September 2023 di Hotel Grand Wahid Salatiga. Acara ini diikuti oleh 21 dosen muda dan 45 mahasiswa doktoral Undip. Sebelum dinyatakan lolos sebagai peserta pelatihan, sebanyak 111 peserta telah diseleksi melalui pengiriman draft artikel yang kemudian disaring oleh tim LPPM. Sebanyak 76 peserta dinyatakan lolos dari 111 pendaftar.

Hadir dan membuka acara, pimpinan LPPM Undip, Wakil Ketua LPPM Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Rahayu, S.H., M.Hum., memberikan sambutan. Prof Rahayu memperkenalkan narasumber sekaligus salah satu pendamping pelatihan yaitu Ari Warokka, S.E., M.Sc., MCEUE, MDEM, DEA, Ph.D., akademisi dari Universitas Negeri Jakarta. “Ini adalah pelatihan manuskrip yang dilaksanakan LPPM Undip yang ke-51. Semoga dengan pelatihan ini, bapak ibu semua dapat sejenak melepaskan diri dari segala pekerjaan yang tidak ada habisnya, fokus pada penulisan dan submit artikel pada jurnal internasional”, tutup Prof. Rahayu.

Setelah narasumber memaparkan materi, selama 3 hari para peserta menjalani proses bimbingan dan revisi kepada para pendamping, serta berkewajiban melakukan submit artikel ke jurnal internasional terindeks Scopus. Selain narasumber sebagai pendamping, terdapat 11 pendamping lain dari berbagai fakultas di Universitas Diponegoro, antara lain Prof. Arief Budihardjo guru besar fakultas teknik, Prof. Naili Farida guru besar FISIP, dan masih banyak lagi.

Ropinov Saputro, S.E., M.M., salah satu dosen PSDKU Undip menyatakan sangat bersyukur dapat belajar publikasi internasional langsung dari pakar sesuai bidang ilmu masing-masing. Biasanya seorang dosen akan diasah kemampuan riset dan publikasinya ketika menempuh pendidikan lanjut S3. “Awal menjadi dosen di Undip, karena terbatasnya informasi, saya bertanya-tanya dalam hati, apakah ada pelatihan berkelanjutan dari Undip yang mengkader dosen-dosen mudanya untuk menjadi semakin pandai dalam penelitian dan publikasi sehingga dapat meneruskan perjuangan para guru besar kami. Ternyata pelatihan yang saya cari, berada di bawah wewenang dan diselenggarakan oleh lembaga tersendiri yang disebut LPPM Undip”, tutup Ropinov Saputro. (rpv)

id_IDID