Kegiatan Kuliah Bersama Mata Kuliah Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan telah dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2023 sejak pukul 10.15-13.00 WIB secara luring di Gedung Sekolah Vokasi Program Studi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan, Universitas Diponegoro, Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memaparkan hasil studi tugas besar Mata Kuliah Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan baik dari Program Studi Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota (PTRWK) K. Pekalongan dan Program Studi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan (PTRP). Pada kegiatan paparan ini dihadiri oleh lebih dari 60 mahasiswa yang terdiri dari empat kelompok VTR-A, VTR-B, VTR-C, kelompok dari PTRWK, serta mahasiswa PTRP diluar 4 kelompok tersebut.
Pemaparan hasil studi ini dimulai oleh kelompok VTR-A dengan judul Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan serta Urgensi di Kabupaten Kepulauan Sangihe oleh Muhammad Rizki Triopani dilanjutkan dengan Patrishia Stephani Parsaulian Sitorus sebagai presentator dari kelompok VTR-B dengan judul paparan Identifikasi Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan di Semarang Utara. Kelompok VTR-C melakukan pemaparan setelah dua kelompok sebelumnya dengan judul Identifikasi Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan di Kalimantan Timur oleh Dea Alvionita Irianto Putri. Sementara itu, kelompok dari PTRWK melakukan pemaparan terakhir dengan judul Analisis Penanganan Penurunan Kualitas Air Catchment Area Serayu melalui Pendekatan Collaborative Management di Kecamatan Bukateja oleh Andira Aulia Kartyasha.
Setelah masing-masing memaparkan tentang topik yang telah dipilih, terdapat alokasi waktu selama 15 menit untuk melakukan sesi tanya jawab. Selama kegiatan berlangsung dari kelompok PTRWK juga aktif mengajukan pertanyaan kepada masing-masing kelompok dari PTRP seperti, menanyakan tentang indikator apa yang menjadi dasar kelompok VTR-C mengeklaim bahwa di DAS Mahakam ini termasuk tercemar dan dari kelompok tersebut menjelaskan bahwa hal itu didasarkan pada kajian literatur yang telah dilakukan. Diketahui bahwa indikator penentu DAS Mahakam termasuk tercemar ini karena pandangan masyarakat, perubahan warna pada aliran DAS, kemudian timbul bau dan rasa yang kurang sedap. Kelompok VTR-C juga menyatakan bahwa tidak ada indikator yang berhubungan dengan kandungan kimiawi di dalam air. Selain itu, kelompok PTRWK juga turut bertanya kepada kelompok VTR-B tentang adakah regulasi konkret yang mengatur tentang banjir rob di Semarang Utara. Kelompok tersebut menjawab dengan menemukan peraturan tingkat kabupaten/kota, tetapi belum dapat menemukan pada jenjang lebih konkret seperti, peraturan bupati, surat keputusan, atau instruksi bupati setempat.
Kelompok PTRWK sendiri menerima kurang lebih 10 pertanyaan yang diajukan oleh kelompok dari PTRP. Beberapa pertanyaan yang terkait ini seperti bagaimana sebenarnya kondisi dan pemanfaatan DAS Serayu bagi masyarakat setempat, kemudian pengawasan yang lemah dari pihak terkait yang dimaksud seperti apa beserta siapa yang perlu mendapatkan pengawasan. Kelompok PTRWK mampu menjawab bahwa kondisi DAS Serayu ini terindikasi tercemar ringan dan sudah tidak dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat karena adanya aktivitas flushing serta pertambangan pasir. Pertanyaan mengenai pengawasan yang lemah ini seharusnya dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak kepada PT Indonesia Power dan para penambang baik legal maupun ilegal.
Setelah proses tanya jawab dan diskusi telah dilakukan, ditutup dengan penyampaian masukan oleh dosen PTRWK dan PTRP. Berikutnya terdapat sesi pengumuman pemenang mahasiswa dengan pertanyaan terbaik dan presenter terbaik. Dzaky Hanidar dan Rahmah merupakan mahasiswa dari kelompok PTRWK menjadi pemenang dari dua mahasiswa kelompok PTRP lainnya, sedangkan Andira Aulia Kartyasha dari kelompok PTRWK juga terpilih menjadi presenter terbaik. Serangkaian kegiatan kuliah bersama Mata Kuliah Sumber Daya Alamiah dan Lingkungan ini ditutup dengan sesi foto bersama seluruh mahasiswa dan dosen. Harapan atas diadakannya kegiatan ini tentunya mampu menambah pengalaman, relasi, dan ilmu bagi mahasiswa PTRP dan PTRWK. Antusiasme mahasiswa terlihat sejak awal hingga akhir acara ini sehingga diharapkan kegiatan ini dapat terus diadakan di kemudian hari. (brn)
Komentar Terbaru